Thursday 19 April 2012

Pernikahan (bukan) Meraba - raba

'hey, tahukah kamu, aku ingin sekali untuk cepat menikah, melihat teman - temanku sudah menikah, aku merasa seperti sudah tua' ucap mawar padaku. 'Tua?, yakin nih udah tua?, aku kan lahir lebih cepat daripada kamu, eh berapa usiamu mawar?, aku lupa'. 'Bulan kemarin aku 22' balas mawar. 'Beuh, umur masih 22 aja, udah ribut aja gak sabaran pengen nikah, tapi emang sih, umur 22 perempuan udah ketar ketir, keliatan lebih tua juga yah hahahaha' balasku sambil tertawa terbahak bahak. 'kurang ajar kamu Yaaaah gak gitu juga sih, tapi ya pengennya nikah tau gak sih?, pengen nikah LOH' balas mawar sambil mengejarku yang sudah berlari jauh meninggalkannya.

Keesokan harinya, aku iseng - iseng membuka websitenya mawar, darisitu aku mengerti mengapa mawar sangat menginginkan untuk segera menikah, sakit hati yang dia dapatkan ketika masih menjalin hubungan yang sering kita sebut 'berpacaran' membuat perempuan ini memilih langsung menikah, karena dengan menikah tidak akan ada yang dirugikan, selalu ada kata 'bertanggung jawab' dibalik sebuah pernikahan, selain itu ibadah serta 'berpahala' juga #eh hahahaha. Sebagai teman aku hanya ingin membantu temanku, segera aku kirim pesan dari handphone mungilku 'hallo mawar, gimana masih mau menikah?, mau aku bantuin cariin gak?' begitu isi pesan singkatnya. Namun sampai matahari telah tenggelam, pesan balasan pun tak kunjung datang. 'Ah ya sudahlah, mungkin dia mau mencari sendiri' ucapku dalam hati. 'JengJeng' tiba - tiba nada masuk pesan handphone ku berbunyi. 'eh iyah mau, maaf yah telat bales smsnya, kalau bisa jangan yang se-Daerah sama aku yah' begitu isi balasan dari mawar yang berdomisili kelahiran way kambas ini. 'waduh, ini siapa yah yang cocok' ujarku, kebetulan aku memang mempunyai banyak teman, tapi kalau urusan untuk menikah begini gak bisa seleksi se enaknya.

Hari hari berlalu, dan akupun belum berhasil menemukan calon yang cocok untuk temanku ini. Sampai suatu hari aku sedang jogging bersama temanku 'Marwan', tanpa sengaja kami berdiskusi mengenai pernikahan. Dan ternyata sesuai dengan usianya yang lebih berumur daripada aku, dia sudah bisa dikatakan matang, dalam segala hal dan siap untuk berkeluarga. 'Hmmm, kenapa gak temanku ini aja aku sarankan pada Mawar, dia kan satu ruangan kerja sama Mawar, lagian Marwan kan juga asli jakarta, suku Betawi asli pula hihihihi' fikirku sembari tersenyum sendiri menahan geli.

'Apaaaa?, Marwan?, gak gak gak mau!, gak gak gak mau (gaya 7icon), tau gak sih kamu!, aku tuh gak sepaham sama Marwan, kita tuh beda pemikiran, kalau aku ke kiri, Marwan ke kanan, aku ke atas, Marwan ke bawah, aku ke pasar, Marwan ke pantai, dia itu nyebelin tau!' kata Mawar tanpa jeda. 'Buset, emangnya AADC kamu ke pasar terus ke pantai hahaha, yaaa aku kan cuma pengen ngebantu aja, mau atau enggaknya terserah kamu war' balasku. 'iyah ma kasih yah, tapi...' katanya tak diteruskan. 'ah sudahlah...' lanjutnya sambil berlalu masuk ke ruangan kerjanya.

'Kriiiiiiiiiiiiiiiinnngggg' suara alarm di handphoneku berbunyi, 'hwah aku terlambat' ucapku ketika melihat jam sudah menunjukkan pukul 10 pagi, tanpa sadar kalau hari itu adalah hari sabtu, hari libur hahaha. 'Marwan mana yah?, ah mungkin lagi olahraga' fikirku, kebetulan ketika awal bekerja di kota ini, aku diajak oleh marwan tinggal 1 kontrakan dengan dia, selain sambil meringankan, tentu bisa bersilaturahmi juga, tidak kesepian, jadi aku tinggal 1 kontrakan bersama Marwan. Akhirnya pada pukul 5 sore, marwan menunjukkan batang hidungnya, dengan penampilan yang sangat rapi. Ku urungkan niatku untuk menanyakan apa yang dia lakukan selama hari ini, feelingku berkata, sepertinya Marwan baru selesai berkencan, hahaha. Dan peristiwa ini selalu terjadi ketika weekend hohohoho *devil smile*.

Singkat cerita, hari berganti hari, dan akupun tidak tinggal 1 kontrakan lagi bersama Marwan, karena aku telah pindah kerja. Tanpa disangka sangka, ternyata datang satu undangan, undangan pernikahan disitu tertulis 'hormat kami Marwan dan Mawar ^_^', wow :D ternyata mereka akan menikah hahaha, betapa misterinya hari esok, padahal pada awalnya Mawar jelas jelas bersikeras menolak, tapi hal yang terbaik tidak akan pernah bisa kita tolak, sekalipun awalnya tidak diinginkan.

Seseorang kakak baik pernah berkata padaku, hidup itu diibaratkan kegelapan, kita terlahir dalam gelap, di dalam rahim ibu itu gelap, dan akan kembali ke dalam gelap, alam kubur itu gelap, cahaya hanya ada dari Amalan saja. Jadi ibarat kata, kita menjalankan segala sesuatu di dunia ini meraba - raba, kita meraba sesuatu yang menurut kita enak di dalam gelap, tapi setelah terang apa kita masih yakin hal yang kita raba itu enak?, kita meraba roti di dalam gelap, tapi ternyata setelah terang ternyata roti itu basi meski kita pegang keempukan dan kekenyalannya masih sama, tapi tetap rasanya tidak sama bahkan mengandung racun bila dikonsumsi. Tapi meskipun gelap, teruslah berjalan karena suatu saat nanti kita pasti menemukan cahaya, tidak akan selamanya gelap akan ada, dan tidak selamanya cahaya akan ada, selalu istiqamah dalam menjani kehidupan, insya Allah kita akan selalu mendapatkan yang terbaik :). Allah SWT pasti selalu memberikan kita yang terbaik, sekalipun hal yang kita raba adalah racun, pasti racun itu suatu saat akan bermanfaat bagi kita, atau bisa jadi rabaan kita dipindahkan ke rabaan yang lain. Terima kasih kakak, maafkan adikmu ini telah melakukan satu dosa, satu tindakan pengecut, maaf kak...

Cerita di atas didedikasikan untuk teman saya yang akan segera menikah, semoga dilancarkan sampai hari-H, semoga langgeng hubungannya sampai di alam barzakh sana, selamanya, jadi keluarga sakinah mawa'dah warrahmah, punya keturunan yang shaleh dan shalehah, Aamiin ya rabbal a'lamiin, satu hal yang pasti, teruslah berjalan, jalani :)
selamat yah teman ^^v

ouh iyah
NB: Mawar dan Marwan akhirnya mempunyai keluarga yang sangat bahagia, mereka kabarnya berbulan madu di jogja & di jepang hahahaha (-_-"), cerita ini hanyalah fiksi semata, tidak ada kaitannya dengan kehidupan nyata sehari hari, mohon maaf bila ada kesalahan kata atau kemiripan kata, sekian dan terima kasih :).

No comments:

Post a Comment

terima kasih sudah mau mengunjungi blog saya :)